kampung sanan
Kamis, 05 April 2012
GEJOLAK HARGA KEDELE
Apakah yg membuat para pengrajin tempe merasa resah ? . Jawabnya cuma satu yaitu kenaikan harga bahan baku pembuat tempe (kedele). Sebagai imbas dari rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM maka berpengaruh juga terhadap harga-harga barang yg ada di pasaran, termasuk harga bahan baku tempe/kedele. Gejolak kenaikan harga kedele inilah yg membuat para pengrajin harus pandai-pandai menyiasati teknik penjualan hasil produknya, walau sangatlah sulit untuk merubah harga produk di tengah persaingan yg semakin kuat. Entah sampai kapan kenaikan harga kedele saat ini bisa mencapai harga yg stabil, shg setiap produsen bisa menentukan harga jual yg pasti pada hasil produknya.......
Selasa, 28 Desember 2010
SARANA PENDIDIKAN
Sarana pendidikan merupahakan hal penting bagi pembinanan masyarakat. Demikian halnya di kampung sanan juga terdapat sarana-sarana pendidikan, yang formal maupun yang non formal. Terdapat satu sekolah taman kanak-kanak plus PAUD dan dua sekolah setingkat SD yaitu SD Inpres Purwantoro V dan sekolah Madrasah Ibtida'yah Darussalam. Selain itu terdapat pula beberapa TPQ dan satu pondok pesantren " Roudhlotul Mujtahidin" yang di asuh oleh Kyai Haji Muzzamil Dachlan, sebagai sarana pendidikan keagamaan. Semula ada dua sekolah dasar negeri di kampung ini yang selanjutnya karena status tanah sewa akhirnya satu dari sekolah dasar tersebut di bubarkan. Sedangkan para pengasuh TPQ yang ada di kampung sanan antara lain ustadz Sodikin , ustadz Drs. Asmuni , Ustadz Agus , ustadzah Maryam Su'eb , ustadzah Hjh. Chanifah . Adapun sekolah madrasah ibtida'yah Darussalam saat ini di pimpin oleh kepala sekolah Dra. Tri Spastika Mardiyanah dan sekolah taman kanak-kanak Muslimat 22 sebagai kepala sekolahnya yaitu ibu Uswatun. Walaupun laju perekonomian di kampung sana sekarang ini berkembang dengan sangat pesatnya, masyarakat kampung sanan tidak melupakan pendidikan bagi generasi penerus masyarakat sanan.
Senin, 27 Desember 2010
perkampungan di tengah kota Malang
KAMPUNG SANAN
Adalah sebuah perkampungan kecil di tengah perkembangan sebuah kota besar. Dengan ciri khas sebagai pusat industri tempe di kota Malang, dg ciri khas yg lain yaitu mayoritas penduduknya beragama Islam. Sebuah pola kehidupan yang dinamis serta seimbang di antara penduduknya, dan keragaman yang harmonis menimbulkan suasana yang nyaman serta menggairahkan semangat hidup. Dengan pusat-pusat kegiatan yang mencakup seluruh aspek hidup dan kehidupan. Di kampung Sanan ada masjid megah "DARUSSALAM" namanya sebagai pusat peribadatan masyarakat kampung Sanan selain 8 Musholla yang ada. Pondok pesaantren "AL-DACHLANIY" merupakan pusat menimba ilmu agama bagi masyarakat kampung Sanan. Dan pusat pengelolaan ekonomi kemasyarakatan di percayakan pada Primkopti "BANGKIT USAHA" , di beri nama bangkit usaha dengan harapan bisa membangkitkan usaha dan perkembangan ekonomi masyarakat kampung Sanan. Kalaulah saat ini tingkat ekonomi masyarakat kampung sanan terus meningkat , tidak terlepas dari kegigihan tokoh-tokoh masyarakat. Nama-nama tokoh masyarakat kampung Sanan antara lain bpk. H. Acmari Amir , alm. bpk. Ir. H. Zainuddin , alm. bpk. Rochmat Sa. , alm bpk. Drs. H. Machfudz dan bpk. Muchsin Ircham (beliau adalah ketua RK ato ketua rw pada tahun 70 an ). Karena usaha beliau-beliau inilah sehingga kampung Sanan bisa di kenal masyarakat luas melalui produk TEMPE. Dimulai dari jaman ketua RK bapak Muchsin Ircham dan di lanjutkan jaman ketua RW. bapak H. Rohmat Sa. Dengan semangat yang tinggi bapak H. Achmari Amir mengenalkan tempe sebagai produk makanan yang bergizi, beliau mempresentasikan TEMPE ke kampus-kampus yg ada di Indonesia. Sehingga seringkali kediaman beliau di datangi mahasiswa dosen serta peneliti mikrobiologi dari luar negeri antara lain dari new zealand, jepang , amerika , inggris , jerman dan canada. Selanjutnya sekarang ini pengembang produk tempe generasi 2 berupa KRIPIK TEMPE dan sambal goreng tempe menjadi oleh-oleh khas dari kota Malang.
Langganan:
Postingan (Atom)